Senin, 15 September 2014

Makanan Khas Semarang

Beberapaa Makanan Khas Semarang

Semarang - Tak hanya soal destinasi, Semarang juga punya kuliner yang lezat. Selain bandeng presto, inilah enam kuliner paling enak di Semarang. Lidah Anda pun dibuat bergoyang. 


1. Lumpia

Semarang identik dengan lumpia. Ya, Lumpia Semarang adalah jajanan yang paling diburu traveler saat berkunjung ke sana. Tak sulit untuk mencari jajanan yang satu ini. Biasanya traveler berburu lumpia di sekitar Simpang Lima.Lumpia di Semarang terkenal dengan lezatnya. Lumpia tersebut adalah perpaduan rasa antara Tionghoa dan Indonesia. Tambahkan cabai dan acar asam, maka rasanya tidak akan pernah anda lupakan. Biasanya, harga satu lumpia sekitar Rp 10 ribu.


2. Babat Gongso

Bagi traveler pecinta makanan babat, jangan lupa mencoba babat gongso saat traveling di Semarang. Babat gongso adalah potongan Babat dan juga jeroan lainnya, seperti ati, limpa, paru atau iso, yang dimasak dengan bumbu kecap yang kental. Rasa manis dan pedas begitu terasa. Tak hanya itu, babat ini sangat empuk. Untuk satu porsinya dipatok harga Rp 25 ribu. Cukup mahal, tapi rasanya tak akan pernah Anda lupakan


3. Tahu Gimbal

Tahu gimbal adalah makanan khas Semarang yang terdiri tahu goreng, gimbal, tempe, irisan kol dan disiram dengan sambal kacang. Nyam! Anda bisa mencoba kuliner ini di Simpang Lima. Harga seporsinya, sekitar Rp 10 ribu. Murah meriah dan perut pun kenyang.


4. Tahu Pong

Selain tahu gimbal, tahu pong juga merupakan makanan khas Semarang. Tahu pong adalah tahu goreng yang garing dan gurih. Saat digigit, tahu ini tidak berisi apapun atau kosong (kopong). Oleh sebab itu, tahu ini dinamakan tahu pong.
Tahu Pong enak disantap saat panas. Lalu dicocol petis udang yang encer, berteman acar dan ulekan kasar cabai hijau. Rasanya sungguh membuat ketagihan. Harga seporsi tahu ini adalah Rp 6 ribu saja. Anda bisa menemukan penjual tahu pong di Simpang Lima, atau yang terkenal adalah di Jl Gajah Mada, berseberangan dengan Gereja Bethel.



5. Wingko babat

Nah, kalau yang ini jajanan Semarang yang paling terkenal, yaitu wingko babat. Wingko babat merupakan jajanan yang terbuat dari ulenan beras ketan dan kelapa yang dibakar. Rasanya pun beragam mulai, seperti durian, cokelat, nangka, hingga kelapa muda. Asyiknya lagi, wingko babat tidak menggunakan pengawet.Harga satu wingko babat sekitar Rp 2.000 saja. Biasanya, banyak wisatawan yang membeli makanan ini dalam jumlah puluhan untuk oleh-oleh. Anda bisa menemukan wingko babat di kawasan simpang lima. Ada banyak tokonya, tinggal pilih sesuai selera Anda.


6. Bandeng Presto


Siapa yang tidak suka dengan bandeng presto? Ini adalah ikan bandeng yang dimasak dalam panci bertekanan tinggi, atau disebut presto. Bandeng presto menjadi oleh-oleh favorit wisatawan dari Semarang. Sebabnya, bandeng presto dikemas dalam kemasan kedap udara dan awet bermingu-minggu jika disimpan dalam kulkas.Ada banyak toko bandeng presto yang dapat Anda temukan di Semarang, salah satu yang terkenal ialan Bandeng Juwana. Harganya sekitar Rp 20-30 ribu untuk per kilogramnya. Biasanya bandeng presto nikmat disantap dengan nasi hangat dan sambal khususnya.





Sumber :
http://travel.detik.com/read/2012/11/22/130432/2098182/1383/7-makanan-paling-enak-dari-semarang
www.google.co.id/search?q=makanan+khas+semarang


WARAK NGENDHOG

WARAK NGENDHOG



Warak ngendok  (bahasa Jawa: warak ngendhog) merupakan mainan yang selalu dikaitkan dengan perayaan Dugderan, suatu festival diSemarang yang diadakan di awal Ramadan untuk memeriahkannya, sekaligus sebagai upaya dakwah.

Filosofi
Kata Warak sendiri berasal dari bahasa arab “Wara’I” yang berarti suci. Dan Ngendog (bertelur) disimbolkan sebagai hasil pahala yang didapat seseorang setelah sebelumnya menjalani proses suci. Secara harfiah, Warak Ngendog bisa diartikan sebagai siapa saja yang menjaga kesucian di Bulan Ramadhan, kelak di akhir bulan akan mendapatkan pahala di Hari lebaran.

Asal Usul
Warak ngendog aslinya memang hanya berupa mainan anak-anak dengan wujud menyerupai hewan. Jika dibandingkan dengan bentuk Warak Ngendog yang ada sekarang ini, Warak Ngendog yang asli terbuat dari gabus tanaman mangrove dan bentuk sudutnya yang lurus.

Budaya
Mainan ini berwujud makhluk rekaan yang merupakan akulturasi/ persatuan dari berbagai golongan etnis di Semarang yaitu etnis Cina, etnis Arab dan etnis Jawa. ialah:

·         Kepalanya menyerupai kepala naga khas kebudayaan dari etnis Cina
·         Tubuhnya berbentuk layaknya buraq khas kebudayaan dari etnis Arab
·         Keempat kakinya menyerupai kaki kambing khas kebudayaan dari etnis Jawa.

Ciri-ciri

Konon ciri khas bentuk yang lurus dari Warak Ngendog ini mengandung arti filosofis mendalam. Dipercayai bentuk lurus itu menggambarkan citra warga Semarang yang terbuka lurus dan berbicara apa adanya. Tak ada perbedaan antara ungkapan hati dengan ungkapan lisan. Selain itu Warak Ngendog juga mewakili akulturasi budaya dari keragaman etnis yang ada di Kota Semarang. Warak ngendok berwujud makhluk berkaki empat, menyerupai macan/singa tetapi langsing. Tubuhnya diberi kertas berwarna-warni dan pada kakinya diberi roda supaya dapat ditarik.